Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘makasar’ Category

30 September 2012

Tiba di hari ke-2, hari ini kami merencanakan ke tempat yang agak jauh dari kota Makasar yaitu Taman Nasional Bantimurung. Tapi sebelum memulai perjalanan kesana, kami sarapan coto makasar di coto makasar nusantara yang letaknya tidak jauh dari hotel kami. Kami tidak mengira tempatnya akan ramai sehingga perlu mengantri dan agak rebutan tempat duduk, berat juga ya sarapannya orang makasar, pagi-pagi sudah makan jeroan dan teman-temannya. Harganya cukup murah yaitu 14rb ditambah ketupat 1rb perbiji dan es teh tawar gratis! Rasanya enak dan menggiurkan, tapi buat yang tidak biasa, makanan ini terlalu berat sebagai sarapan.

Selesai sarapan kami ke lapangan Karebosi hanya untuk melihat-lihat karena ternyata tidak boleh masuk ke dalam lapangannya.karebosi

karebosi

Karebosi ini menjadi meeting point kami dengan temannya venny yang tinggal di Makasar dan bersedia mengantar kami ke Bantimurung, lumayan ada tour guide asli orang Makasar 😀

Perjalanan pun dimulai, lamanya kurang lebih 2 jam disertai macet. Kami tiba disambut lambang kupu-kupu besar dan tulisan taman nasional Bantimurung yang dipasang di bukit seperti tulisan Hollywood.

bantimurung

bantimurung

Kami sempat berhenti sebentar untuk foto di depan pintu masuk. Harga tiket masuk 15rb per orang, ternyata sangat ramai! Mungkin karena hari minggu ya.

bantimurung

bantimurung

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah air terjun yang menjadi ikon taman nasional ini, air terjunnya ramai dengan orang bermain air atau sekedar dipijat dengan tekanan dari air terjun, selain itu ada juga yang menyewa ban dan main perosotan. Saya dan venny tidak mencoba karena kami tidak siap dengan baju ganti dan saya bawa kamera yang tidak mungkin ditinggal, tapi alasan paling utama sih karena tempatnya ramai sekali.

bantimurung

Setelah puas dengan hanya melihat-lihat air terjun, kami berjalan lagi dengan menaiki tangga dan menemukan ada wisata goa yang tampaknya menarik, dengan hanya membayar 1orb untuk menyewa senter serta 50rb untuk tour guide, kami pun masuk ke goa.

bantimurung

bantimurung

Di dalam, kami dijelaskan tentang asal muasal dan proses pembentukan batu batu yang bertahun tahun, kami juga menemukan mata air yang tidak pernah habis, kata si tour guide.

bantimurung

Lalu ada juga tempat yang zaman dulu digunakan sebagai tempat semedi.

banimurung

Venny berpose di dalam goa.

bantimurung

Di akhir perjalanan sang tour guide bilang ada mitos yaitu, kalau kita terpeleset dan jatuh maka kita akan bertemu dengan jodoh kita :))

Setelah selesai berjalan di dalam goa, kami menyusuri jalan pulang, di jalan kami melihat ada kolam yang warna airnya berwarna hijau toska yang sangat indah dilihat mata.

bantimurung

Menurut saya, bantimurung ini sebenarnya sangat indah, ada air terjun, sungai, kolam yang warna airnya sangat indah, goa yang bisa ditelusuri, lengkap! yang disayangkan hanya kebersihan saja, banyak sampah yang terlihat dibuang sembarangan oleh pengunjung dan sepertinya fasilitasnya kurang di maintain oleh pengelolah sehingga ada beberapa fasilitas yang terlihat sudah tua dan tidak terawat.

Setelah puas di bantimurung, kami langsung ke bandara. Selesailah sudah perjalanan kami di Makasar yang cuma 2 hari ini. Belum puas sih karena masih ada pulau-pulau di sekitaran makasar yang belum dijelajahi, mungkin lain waktu dan kesempatan akan kembali ke makasar.

Read Full Post »

29 September 2012

Makasar, salah satu kota di pulau Sulawesi yang terkenal dengan kuliner dan wisata alamnya, saya belum pernah menginjakan kaki di pulau Sulawesi, makanya saat citilink promo harga tiket ke Makasar dengan hanya 300rb pulang pergi langsung saya ambil dengan niat hanya wiken getaway bersama teman kantor Venny. Tiket kami beli jauh hari sekali sehingga hampir saja kami lupakan, dan saat menjelang hari H ternyata jadwal penerbangan berubah, dari berangkat subuh menjadi pagi, sehingga sore baru tiba di Makasar. Tadinya kami mau batalkan keberangkatan karena waktu yang menjadi sangat singkat di Makasar-nya, tapi karena sudah siap semua dan tinggal berangkat akhirnya kami memutuskan tetap pergi.

Tibalah hari keberangkatan, saya sangat penasaran dengan cerita orang yang mengatakan kalau Makasar punya bandara terbaik untuk wilayah Indonesia Timur. Saat tiba, ternyata benar yang dikatakan orang, bandara-nya bagus dan bersih, bangunannya terlihat baru dan terawat.

Sultan Hasanuddin Airport

Sultan Hasanuddin Airport

Setiba di Sultan Hasanuddin, kami berjalan menuju bus Damri yang letaknya di sebelah kiri pintu keluar, jangan kaget dengan antusias warga di luar bandara yang menawarkan taxi, hotel dan tur. Mereka sampai mengikuti kita walaupun kita sudah bilang tidak. Perjalanan naik Damri ini cukup nyaman dan murah hanya 15rb sampai di tempat, karena ternyata hotel kami dilewati jalur Damri 😀 Sampai di hotel, kami check in dan langsung makan siang nasi kuning yang katanya terkenal disana dimana seporsinya 25rb (porsinya banyak sekali).

Perut kenyang, kami melanjutkan perjalan pertama kami yaitu ke Paotere (pelabuhan) dengan taxi. Disana kami disambut dengan kapal-kapal yang sedang berlabuh diisi dengan berbagai macam barang yang siap didistribusikan. Model kapal yang ada disini masih berupa kapal kayu dan tradisional, dari sini juga kami ditawarkan untuk menyebrang antar pulau, yang sayangnya kami lewatkan karena keterbatasan waktu.

Paotere

Paotere

 paotere

Destinasi kedua kami adalah ke benteng Fort Rotterdam dengan naik becak (becak kendaraan yang lumayan banyak disini) sepanjang jalan banyak toko yang menjual makanan khas makasar, tidak tahan, kami mampir ke salah satu toko yang menjual pisang ijo seharga 15rb dan lumpia seharga 3.5rb per biji, pisang ijo-nya sangat segar dimakan saat cuaca panas dan rasanya tidak terlalu manis tapi pas! :pWarung Bravo

Setelah makan, cuaca sangat panas sehingga kami memutuskan naik taxi ke Fort Rotterdam. Sampai disana, kita harus membeli tiket masuk seharga 5rb dan ada sumbangan sukarela. Fort Santiago merupakan satu kawasan yang isinya bangunan dan benteng dengan warna cat dan bentuk bangunan yang unik.

Fort Rotterdam

Fort Rotterdam

Selain bangunan utuh, ada bangunan yang sudah  berupa puing juga.

Fort Rotterdam

Di dalam kawasan ini ada museum La Galigo tapi kami tidak masuk karena tidak begitu tertarik, disini juga ada ruang tahanan P. Diponegoro.

Fort Rotterdam

Puas berkeliling di Fort Rotterdam, kami memutuskan kembali ke hotel dan beristirahat tidur siang, karena cuaca yang panas sekali.

Pukul 4 sore, kami berangkat dengan becak ke pantai Losari. Kesan pertama, pantai ini ramai sekali dan agak kotor, di pinggir pantai banyak penjual makanan, airnya juga tidak terlalu jernih, saat kami datang sedang dipersiapkan panggung musik yang menambah kebisingan di pantai ini.

Losari

Kami naik bebek bebekan dengan membayar 10rb dan berkeliling seputaran pantai 😀

Losari

 Sambil menunggu sunset, kami makan jajanan pisang yang diberi kuah gula merah bernama epe yang rasanya nikmat dimakan di pinggir pantai.

epe

Sunset pun tiba.

Losari

Setelah menikmati sunset, kami makan malam sop konro seharga 45rb per porsi yang menurut saya masih lebih enak sop konro di tanjung perak surabaya :p tidak apa-apa yang penting sudah merasakan sop konro asli makasar..nyummm

sop konro

Sekian hari pertama kami di Makasar.

Read Full Post »