saya pernah membaca sebuah ilustrasi menarik, begini ceritanya:
ada seorang bapak, anaknya dan seekor keledai.
awalnya, anaknya yang duduk di atas keledai dan ayahnya yang mengiring. orang pun mulai membicarakan mereka dengan mengatakan bahwa anaknya adalah anak yang tidak tahu diri, karena membiarkan ayahnya berjalan kaki.
maka mereka memutuskan untuk bertukar posisi. sang ayah duduk di atas keledai, sang anak berjalan kaki mengiringi. orang banyak pun mulai membicarakan mereka lagi, kini mereka bilang, bapak macam apa yang membiarkan anaknya kecapaian berjalan kaki sedangkan dia duduk di atas keledai?
mendengar cemoohan orang-orang, maka mereka berdua pun memutuskan untuk sama-sama berjalan kaki beriringan. kini orang banyak mulai membicarakan tentang betapa bodohnya mereka berdua, karena mereka tidak memanfaatkan keledai sebagai hewan transportasi.
akhirnya, sang ayah dan sang anak sekaligus menaiki keledai tersebut. kali ini orang-orang membicarakan mereka, tentang betapa kejamnya mereka berdua karena menaiki seekor keledai.
dari ilustrasi diatas, bisa diambil kesimpulan, kalau peran kita sebagai manusia di rumah, kantor, lingkungan pertemanan, lingkungan pergaulan, dimana pun kita berada, kita tidak bisa menuruti seluruh perkataan orang lain. kita tidak bisa menjadi apa yang diinginkan atau apa yang dianggap baik oleh seluruh pendapat pribadi masing-masing orang.
karena setiap orang memiliki pemikiran dan pendapat sendiri, yang tentunya tidak bisa kita turuti semua. yang penting adalah, seperti lirik lagu stevie wonder ft 98ć«- true to your heart. do what your heart tells to do by listen to Him patiently.
Read Full Post »